Thursday, March 15, 2012

Jenis-Jenis Gempa Bumi


Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya permukaan bumi secara tiba-tiba akibat gelombang seismik terhadap lapisan-lapisan batuan (litosfer). Menurut Wikipedia, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan atas gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan, dan gempa buatan. Berdasarkan bentuk episentrum, gempa dibedakan menjadi gempa linier dan gempa sentral. Berdasarkan hiposentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa dalam, gempa intermediet, dan gempa dangkal.

Jenis-Jenis Gempa Berdasarkan Penyebabnya.


1) Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang diakibatkan gerakan tektonisme berupa pelepasan tenaga akibat pergeseran atau pematahan lempeng tektonik. Gempa jenis ini sering terjadi di Indonesia, bisa sangat kuat dan meliputi wilayah yang luas. Contohnya adalah gempa yang mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 SR. Gempa ini mengakibatkan >5000 orang meninggal, puluhan terlukan dan ratusan ribu rumah hancur.

Pusat gempa Yogyakarta 27 Mei 2006
Gempa tektonik yang pusat gempanya berada di dasar laut sering berpotensi menimbulkan tsunami.
Tsunami adalah gelombang laut raksasa yang timbul akibat gempa di dasar laut atau gunung meletus.
Mengapa permukaan laut turun sebelum terjadi tsunami?
Tsunami yang muncul diawali dengan peristiwa ini adalah tsunami yang disebabkan oleh gempa tektonik. Saat dasar laut turun akibat adanya pergeseran lempeng, terjadilah penarikan volume air mengisi ruang kosong di bawah laut. Akibatnya, permukaan air laut di pantai turun puluhan hingga ratusan meter. Dalam waktu beberapa menit kemudian, air laut kembali dengan gelombang yang jauh lebih tinggi dan menyapu daratan tepi pantai.
2) Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena kegiatan gunung api, baik sebelum maupun sesudah letusan gunung api. Gempa ini terjadi bersamaan dengan pergerakan magma yang mendorong ke atas mencari daerah yang lemah sehingga muncul ke permukaan bumi. Gempa ini hanya terasa di sekitar gunung api dan tidak terlalu kuat dibandingkan dengan gempa tektonik.
 Terdapat 2 kategori gempa vulkanik, yaitu:
  • Gempa vulkano-tektonik, yaitu gempa yang diakibatkan perubahan tekanan pada batuan akibat aktivitas magma, dan gempa ini bisa terjadi kapan saja.
  • Gempa periode panjang, yaitu gempa yang terjadi akibat penerobosan magma yang menembus batuan di sekitarnya sehingga menimbulkan getaran. Biasanya gempa ini menjadi pertanda gunung api akan meletus.
3) Gempa Runtuhan/Terban
Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan dan tanah. Contohnya adalah gempa yang terjadi saat suatu gua runtuh atau gempa akibat longsor. Gempa ini tidak begitu kuat dan radiusnya pendek, paling-paling hanya 1-2 km.
4) Gempa Buatan
Merupakan gempa yang terjadi karena aktivitas manusia. Misalnya pada saat penancapan tiang pancang beton (untuk membangun ruko/kantor). Daerah yang dipengaruhi gempa ini sangat sempit, hanya 1-100 meter.

Jenis-Jenis Gempa Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum


  1. Gempa dangkal, jika jarak hiposentrumnya <100 km di bawah permukaan bumi
  2. Gempa intermediet/pertengahan, jika jarak hiposentrumnya 100-300 km
  3. Gempa dalam, jika jarak hiposentrumnya >300 km dari permukaan bumi 

Jenis-Jenis Gempa Berdasarkan Jarak Episentrum


  1. Gempa setempat, jika jarak terjauh gempa terasa <1000 km dari episentrumnya
  2. Gempa jauh, jika jarak terjauh gempa terasa kurang lebih 10.000 km dari episentrumnya
  3. Gempa sangat jauh, jika jarak terjauh gempa terasa >10.000 km dari episentrumnya
Artikel Terkait Lainnya:
Pengukuran gempa bumi.
Cara penanggulangan gempa bumi.

1 comment:

BERBAGI PENGALAMAN BERHARGA : SELEKSI DUTA RUMAH BELAJAR 2020

 Oleh: Willie Anggrian Tabiik pun... Siang itu, hari Jumat, 20 November 2020 pukul 14.33 WIB masuklah pesan berupa file undangan “202019 –...